Sabtu, 25 Februari 2012

Postcards from the Zoo: Kebun Binatang dan Eksistensi Kita Sehari-hari

Resensi oleh Adrian Jonathan Pasaribu

sumber:

http://cinemapoetica.com/resensi/postcards-from-the-zoo-kebun-binatang-dan-eksistensi-kita-sehari-hari/


1

Ex-situ conservation. Protecting an endangered species by removing it from natural habitat.” Begitu tulisan di awal film Postcards from the Zoo karya Edwin. Masih ada empat istilah zoologi lainnya yang akan penonton hadapi sepanjang film. Melalui istilah-istilah tersebut, Edwin sejatinya mengajak penonton untuk menarik paralel antara dunia fauna dengan manusia. Penghubung penonton antara kedua dunia adalah Lana (Ladya Cheryl), seorang gadis yang sejak kecil ditinggal orang tuanya di kebun binatang Ragunan.

Postcards menandai perkembangan tematik tersendiri bagi Edwin. Sebelumnya, dalam Babi Buta yang Ingin Terbang dan film-film pendeknya, Edwin merenungkan eksistensi manusia melalui perspektif keluarga. Tidak ada keluarga yang berfungsi normal dalam film-film Edwin. Ikatan darah ternyata bukanlah obat penawar bagi segala potensi subversif yang ada dalam diri manusia. Manusia selalu bisa berlaku tak wajar, bahkan terhadap anggota keluarganya sendiri. Konsekuensinya, dalam film-film Edwin, manusia yang dihasilkan keluarga adalah manusia yang tak utuh, manusia yang selalu mencari serpihan identitasnya.

Dalam Postcards, ide tentang keluarga konvensional dinihilkan. Sebagai gantinya, Edwin memunculkan seorang individu yang catatan identitasnya masih kosong. Lana hadir dalam cerita begitu saja, tanpa ada sejarah keluarga maupun informasi pribadi. Di awal film, kita melihat Lana kecil berkeliaran sendrian di suatu pagi buta di kebun binatang Ragunan. Tak nampak wujud orang tua yang meninggalkannya. Tak terjelaskan juga kenapa ia bisa berada di sana. Ia ada, dan fakta tentang keberadaannya bukan untuk dipertanyakan.

Satu hal yang patut dipertanyakan: individu macam apa yang akan terbentuk ketika ia terbebas dari lingkungan keluarga? Secara teoritis, salah satu fungsi keluarga adalah penyediaan konteks. Keluarga menjadi modal awal setiap manusia dalam menentukan tempatnya di dunia, baik dari kelas sosial, ras, maupun marga. Hipotesanya: manusia yang berasal dari skenario tanpa keluarga berarti adalah manusia yang menciptakan konteksnya sendiri. Tempatnya di dunia tidak didefinisikan oleh orang-orang yang mendahuluinya di masa lampau, tapi oleh tindakannya sendiri dan interaksinya dengan dunia sekitar di masa mendatang.

.

2

Ragunan adalah rumah Lana. Sepanjang tumbuh kembangnya, Lana menjadi saksi mata kedatangan dan kepergian orang-orang di kebun binatang. Ada pawang binatang. Ada kawanan pengunjung kebun binatang. Ada juga sekelompok tuna wisma yang bersemayam di pojok-pojok kebun binatang. Mereka yang menjadi subsitusi keluarga Lana sampai ia dewasa nanti.

Sebutlah semesta kebun binatang ini sebagai family of others, sebuah keluarga tak resmi yang terdiri dari para liyan yang sama-sama salah tempat. Kata “salah tempat” menjadi kunci dalam Postcards. Pasalnya, para fauna di Ragunan dan kebun binatang mana pun di seluruh dunia juga salah tempat. Kebun binatang jelas bukan habitat asli mereka. Mereka dipaksakan berada di sana. Setiap harinya mereka harus berhadapan dengan warga kota pencari hiburan, ketimbang flora dan fauna di habitat asli mereka.

Eksistensi kita sehari-hari juga tidak lebih baik. Manusia juga terkotak-kotak dalam batas artifisial. Postcardsmencerminkan hal ini melalui cita-cita Lana. Ia ingin menyentuh perut jerapah, sebuah niat yang terhalang oleh papan peringatan “Dilarang menyentuh hewan”. Niatan tersebut semakin tertunda ketika Lana bertemu seorang pesulap berkostum koboi (Nicholas Saputra) di pertengahan film. Perkenalan mereka bermula dengan sejumlah trik sulap dan berakhir dengan sentuhan di pipi Lana. Inilah pertama kalinya Lana merasakan kontak dengan manusia lain. Tertegun dengan sensasi baru ini, Lana meninggalkan kebun binatang bersama si pesulap.

.

3

Tokoh pesulap ini menarik untuk dua alasan. Pertama, ia bertanggung jawab atas sejumlah momen berkesan dalam Postcards, momen-momen yang menjadi tribut atas kekuatan magis sinema. Salah satunya ketika ia mengubah teh menjadi air putih di sebuah warung makan. Kedua, pesulap ini merupakan ketidakmungkinan ruang-dan-waktu. Kostum koboinya lebih pantas berada dalam film-film western Hollywood tahun 40an, ketimbang di kebun binatang di salah satu kota teramai di Asia Tenggara. Logika ruang-dan-waktu pun tidak berlaku padanya. Ia bisa muncul dan hilang sesuka hati.

Dengan begini, apakah Edwin beranggapan bahwa kontak yang tulus antarmakhluk adalah sebuah ketidakmungkinan? Bisa jadi. Pasalnya, sepanjang Postcards, relasi antarmakhluk terbatas pada tiga kemungkinan: artifisial, eksploitatif, dan berbasis kepentingan ekonomi. Semua fauna di Ragunan mengalami hal tersebut. Melalui beberapa shot statis dari dalam kandang, yang rata-rata berlangsung hingga satu menit, Edwin menempatkan penonton sebagai para fauna penghuni kebun binatang: terkungkung secara paksa dan ditonton oleh makhluk asing.

Petualangan Lana adalah perwujudan dari alienasi serupa. Bersama si pesulap, ia menjadi tontonan banyak orang, berjualan obat (yang katanya) mujarab dan menampilkan trik-trik sulap demi penghidupan sehari-hari. Puncaknya adalah ketika mereka diminta untuk memegang slot reguler di sebuah panti pijat kelas atas bernama Planet Spa. Ketika Lana berkarier sendirian tanpa si pesulap, ia tak kunjung menemukan interaksi yang bebas dari kepentingan. Ia menjadi salah satu staf di Planet Spa. Deskripsi pekerjaannya: menyuplai para lelaki urban dengan sentuhan dan percakapan berbayar.

.

4

Ketika Wong Kar-wai merilis My Blueberry Nights tahun 2007, seorang jurnalis New York Sun menuliskan ini, “Dia menjadikan New York sebuah fetish, dan mengembangkan plot berdasarkan kepentingan estetis ketimbang logika dan kesinambungan cerita. Kota ini jadi terasa asing di tangan maestro Taiwan itu.” Pernyataan serupa bisa diterapkan pada Postcards. Walau narasinya bermuara di Ragunan, Postcards sama sekali tidak bicara dalam kode-kode kebudayaan lokal. Sesungguhnya, kebun binatang Ragunan di Postcardstak ubahnya seperti kota New York di My Blueberry Nights. Keduanya tidak diperlakukan sebagai lokasi geografis, tapi sebagai semesta sentimentil bagi pembuat film untuk mencangkokkan idenya.

Ini dilematis. Di satu sisi, eksplorasi Edwin di Postcards baru mengena di level intelektual, belum di level emosional. Seabstrak-abstraknya perasaan, perwujudannya tetaplah bergantung pada faktor-faktor sosiologis. Penderitaan di negara dunia ketiga tentunya berbeda dengan di negara dunia pertama, tidak bisa dipukul rata begitu saja. Atas dasar ini, Babi Buta yang Ingin Terbang memperoleh muatan emosionalnya. Topik diskriminasi ras Tionghoa yang sangat mengakar di sejarah negeri ini menambah lapisan emosional tersendiri, entah itu ironis atau sinis, bagi setiap kejadian dalam cerita, seabsurd apapun itu. Postcards sayangnya tidak punya modal yang sama. Pergulatan batin Lana, yang sebenarnya sudah dijelajahi secara ekstensif, terasa mengawang-awang akibat ketiadaan konteks sosial.

Di sisi lain, pendekatan romantik Postcards menjadi etalase yang sempurna untuk talenta audio visual Edwin dan kawan-kawan. Sebagai sebuah karya, Postcards bolehlah terasa tidak utuh dan berjarak, namun para pembuatnya benar-benar tahu caranya mengapresiasi momen-momen kecil, yang mungkin terlewatkan oleh mata namun tidak oleh kamera. Mulai dari close-up kulit gajah yang perlahan-lahan berubah ketika tertetes gerimis, kepala kuda nil yang timbul tenggelam di kolamnya, hingga adegan Lana bermain enggrang di kebun binatang. Tidak terlupakan juga komposisi musik Dave Lumenta: sederhana, cenderung repetitif, namun sejalan dengan dinamika kebun binatang yang siklikal. Rasa-rasanya Ragunan belum pernah terasa semagis ini.


.

Postcards from the Zoo | 2012 | Sutradara: Edwin | Negara: Indonesia | Pemain: Ladya Cheryl, Nicholas Saputra, Adjie Nur Ahmad, Klarysa Aurelia Raditya, Dave Lumenta, Abizars, Iwan Gunawan, Nitta Nazyra C. Noer

Minggu, 19 Februari 2012

Merayakan Valentine ala PabrikFilm


Anak muda pada jaman sekarang tentunya tidak ada yang tidak mengenal Valentine. Dari mulai sekedar irutal untuk memberi cokelat ke pasangan atau gebetan, hingga ada pula yang memilih tanggal ini untuk menyatakan cinta.

Masih dalam suasana Valentine, PabrikFilm melalui Film Omnibus pertamanya, yang juga berjudul "Valentine" ingin berbagi bagaimana perasaan dua insan manusia berbeda jenis dapat diwujudkan dalam berbagai situasi. Pemutaran film Valentine nanti akan bertajuk "Cinta di Balik Layar" dan akan diputar di #BioskopMandiri di kota-kota di Indonesia.

Film "Valentine" adalah kumpulan tiga segment film pendek yang masing-masing mempunyai ceritanya masing-masing. Ketiga film tersebut adalah "Tetap Sebuah Rahasia" karya sutradara Pandhu Adjisurya, "Bisik dan Jendela" karya Edo R. Rahman, dan "Beruang Kecil" karya Jeihan Angga.

Dalam "Valentine" ini ketiga film menceritakan tentang bagaimana sebuah cinta selalu dimulai dengan adanya pertemuan. Pertemuan adalah sebuah awal cerita pada umumnya, namun bisa juga sebuah pertemuan justru mengakhiri sebuah cerita lama.

Cerita tentang dua orang laki-laki berbeda pekerjaan, sutradara dan barista menjadi warna di film "Tetap Sebuah Rahasia". Bena seorang barista di sebuah kafe, bertemu kembali dengan pelanggan lamanya bernama Rangga. Pertemuan itu membawa perubahan bagi hidup Bena, pertemuan yang membuat Bena mampu melawan rasa takutnya selama setahun terakhir ini. Walau untuk Rangga pun, hari itu hidupnya juga berubah.

Sementara itu "Bisik dan Jendela" menceritakan tentang Arif yang akhirnya kembali bertemu Lulu setelah perpisahan mereka selama kurang lebih 10 tahun. Pertemuan bisa menjadi sebuah tujuan yang selama ini benar-benar dicari. Kata banyak orang, cinta membutuhkan sebuah pengorbanan. Tidak ada sebuah cinta yang datang secara cuma-cuma. Akan tetapi, salahkah jika sebuah cinta ternyata datang secara kebetulan?

Pernahkah sadar bahwa kata-kata "Kalo jodoh itu pasti enggak akan kemana" bukan sebuah omong kosong? Terkadang manusia tidak merencakan pertemuan, tapi cinta yang merancangnya. Ya, itulah "Beruang Kecil". "Valentine" akan diputar di beberapa kota di Indonesia saat Valentine dan sepanjang bulan Februari 2012. Jangan sampai kelewatan.

sumber : http://ceritamu.com/Ceritamu/Kiriman/Merayakan-Valentine-ala-PabrikFilm.aspx

Ulasan Media


Ganesha Film Festival 2012-15 Film Indie Lolos Seleksi
Sunday, 05 February 2012
BANDUNG – Sebanyak 15 film indie berhasil lolos seleksi dari 136 film pada ajang Ganesha Film Festival 2012.Film karya filmmaker seluruh Indonesia yang lolos seleksi tersebut telah diputar dan bisa dinikmati para pecinta film dalam acara Pemutaran Ganesha Film Festival 2012 di Bioskop Kampus ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, kemarin.

Ketua Ganesha Film Festival 2012 Nanda Eka Putra mengatakan, proses pengiriman film dalam festival tersebut dilakukan pada Agustus hingga Desember 2011. “Peserta pada tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 80 peserta. Semua peserta yang merupakan filmmaker indie ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kendari dan Nanggroe Aceh Darussalam,”ujarnya.

Ke-15 film yang lolos dalam rangkaian festival film yang diorganisir Liga Film Mahasiswa ITB ini telah diseleksi oleh tim kurator. Untuk menentukan lima film terbaik, penjuriannya akan melibatkan beberapa nama di antaranya Seno Aji Gumira,Ronny P Tjandra, Tobing Jr, dan Sony Budi Sasono.

Sementara untuk lima award yang akan diberikan antara lain Gajah Emas berupa penghargaan untuk film terbaik dalam keseluruhan aspekaspeknya serta Sasauran Pangsaena penghargaan untuk film dengan naskah terbaik. “Kemudian ada Gading yang Tak Retak, penghargaan ini untuk film dengan teknis terbaik. Sedangkan Dalang Mumpuniadalah penghargaan untuk sutradara terbaik.Award terakhir yakni Lakon Mumpuni yaitu penghargaan untuk aktor atau aktris terbaik,”jelas Nanda.

Selain bisa dinikmati dan diputar langsung dalam konsep 3D Indie Movie Experience,ke- 15 film tersebut juga bisa dinikmati melalui Bismegaplex, sebuah bus yang disulap menjadi bioskop mini.“Pemutaran film ini disambut antusias tinggi dari masyarakat. Terbukti penonton yang datang mencapai 300 orang,sementara kapasitas studio hanya mampu menampung 250 penonton,”katanya.

Dia mengungkapkan,beberapa judul film yang lolos seleksi dan kemudian diputar ini mengangkat berbagai tema sosial. Seperti judul Beriak Didalam, film pendek besutan sutradara Edo R Rahman dari Avikom. Dengan durasi 27 menit dan 42 detik, film ini merupakan sebuah film yang dapat memberikan sudut pandang lain terhadap sebuah isu yang memang cukup pelik di Indonesia saat ini yakni isu ganyang Malaysia.

“Film ini mengangkat sudut pandang pelajar Malaysia yang melakukan studi di Indonesia lengkap dengan footage-footage interviewasli terhadap pelajar Malaysia. Film ini juga mengangkat kasus perselisihan nyata antara Indonesia dan Malaysia yang sempat heboh karena sebuah alat laser pointer dan memperlihatkan bagaimana nasib pelajar Malaysia di Indonesia setelah kejadian tersebut,”paparnya. neni nuraeni




sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/466725/

Rabu, 18 Januari 2012

BERIAK DI DALAM (TRAILER )


Sebuah film pendek yang bercerita tentang seorang pria asal negri jiran Malaysia yang berkuliah di Indonesia. Saat musim AFF cup tiba sesuatu yang membuatnya gelisah. . .

AVIKOM. Fiksi. 26 Menit. Yogyakarta, 2011 Naskah & Sutradara: Edo R Rahman Pemain: Hafizzudin jailani, Andika Ananda, Imran Azizan

Producer : Niken D Rahayu
Director : Edo R Rahman
co Director : Rio Simatupang
DOP : Muh. Bwi Ibramsyah
Gaffer : Niti Nurdaelan
Art Director : Norton Handri
Unit Manager: Aprillia Nia
Loc. Manager: Restu Dwi


DISCOGRAPHY "BERIAK DI DALAM"

- "Jogja Movie Meeting Point" Pre-event JAFF 2011, Mei 2011
- "festival film solo" mei 2011
- "AVIKOM FILM FESTIVAL" , Juni 2011
- 15 official selection "Gannfest 2012" LFM-ITB

Minggu, 04 Desember 2011

Sigur Rós - Hoppípolla (English)

smiling
spinning in circles
holding hands
the world is a blur
except when you're standing

dripping wet
completly soaked
no rubberboots
running inside of us
wants to burst out of the shell

wind in
and the smell of your hair
i hit as hard as i can
with my nose
jumping into a puddle
wearing no boots
completely soaked (dripping wet)
wearing no boots

and i get a nosebleed
but i'll always stand up again
(hopelandic)

and i get a nosebleed
but i'll always stand up again
(hopelandic)

Rabu, 31 Agustus 2011

Lebaran Dan Dunia Ketiga



(backsound)intro - maybeshewill
Dan kembali lagi bersama saya yang cukup tampan dan tidak begitu mempesona, , , VJ bla bla bla.

bertepatan hari raya yang hingar bingar ini saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 HIJRIYAH.
Saya selalu merasa menjadi manusia yang paling hina dan bersalah kepada manusia lainnya setiap momen idul fitri ,dan pada momen ini pula saya memohonkan maaf yang tulus kepada semua.seringkali selain hari raya saya lupa atas kesalahan dan kehinaan saya . . .untuk itu saya bersujud mohon ampun kepada semua atas dosa dan ketidak sadaran saya terhadap hina dan dosa saya .
yahh. . .begitulah manusia sodara-sodara, hidup-berinteraksi-khilaf-salah--dosa-minta maaf-bertobat dan kembali khilaf dan berdosa lagi-begitu seterusnya. . . dan mungkin aku salah satunya... (backsound) White Shoes & The Couples Company - Kisah Dari Selatan Jakarta Mengenai backsound WSTCC diatas memang tidak ada hubungannya dengan bahasan kita kali ini namun ada sedikit yang menarik dari liriknya yaitu
jika gundah yang tuan rasa,gulana harap sebuah makna ancam hamba kan disiksa , ,tak mengapa. . .entah ada yang bertanya oh ini kisah tentang apa. . . .?
maafkan lah hamba oohh sungguhpun hamba tak kuasa. . .
cukup relevan bukan backsound kita kali ini.hahaha (tertawa tanpa menganga)

tapi kali ini ita juga tidak akan membahas tentang lagu ini ataupun bagaimana siklus manusia yang selalu tidak luput akan dosa (kita bahas dilain waktu dan kesempatan di ruang yang berbeda)

Coba kita kembali pada judul di atas yaitu. . ."Lebaran Dan Dunia Ketiga" - wow bahasan yang cukup luas dan berat menurut saya. tapi. . . itu takkan terjadi disini. bertepatan dengan idul fitri pada tahun 2011 masehi dan 1432 hijriyah ini, sudah barang tentu banyak kebiasaan yang tidak kita sadari membatu di otak dan kepala ketika mendengar kata "LEBARAN".Sebuah hari raya yang sakral dan penting dimana kita merayakan kemenangan dalam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh di bulan ramadhan lalu.Sebuah titik dimana umat muslim selalu menanti tiap tahunnya karena banyak momen terjadi pada titik ini. Sillaturahmi senantiasa membahana,perantau nan jauh disana berpulang mudik kepada keluarga para pelajar dan bekerja dapat me-rileks-kan rutinitasnya di masa liburan ini.Sampai perputaran ekonomi nasional maupun global pun ikut berpengaruh, lihat saja bagaimana grafik angkutan transportasi mendadak naik secara spartan. dimana jalur penerbangan pesawat, pelayaran kapal laut, habisnya tiket kereta api dan macetnya jalur pantura di tiap masa lebaran (sungguh crowded meeen!!!)

Begitu pula dengan jalur perputaran UANG dan ekonomi negara. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terdaftar dalam list dunia ketiga (istilah Dunia Ketiga juga tidak disukai karena istilah ini menyiratkan pengertian yang keliru bahwa negara-negara tersebut bukanlah bagian dari sistem ekonomi global.)

Begini kaum cendikia menggambarkan pembagian ekonomi dan industri dunia

UN Human Development Index (HDI) for 2003, derived from 2005 UN HDI report. An HDI below 0.5 is considered to represent low development and an HDI 0.8 or more is considered to represent high development.
0.950 and over
0.900-0.949
0.850-0.899
0.800-0.849
0.750-0.799
0.700-0.749
0.650-0.699
0.600-0.649
0.550-0.599
0.500-0.549
0.450-0.499
0.400-0.449
0.350-0.399
0.300-0.349
under 0.300
n/a

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:HDImap_current.png

cukup-cukup!!!kita tidak akan terlalu jauh tentang dunia ketiga, tapi dengan indeks perekomomian indonesia yang begitu kuning menyala saya tidak yakin hal itu berlaku pada saat lebaran.

kenapa??

karena. . .(saya tidak suka dengan jawaban -karena- tapi pertanyaan nya adalah -kenapa-,maka saya terpaksa)

karena pada masa lebaran semua berlomba-lomba untuk BELANJA. ya mungkin tidak semua dalam hal ini, tapi mayoritas realitanya memang begitu adanya. mungkin anda bukan salah satunya. lihat saja tulisan seorang blogger dibawah ini:

Saya pernah dengar ceramah seorang ustad untuk bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Suatu kebutuhan akan ada batasnya, sementara keinginan jika dituruti tak terbatas. Makan saja kebutuhan perut kita cukup satu piring. Lauk sederhana pun sudah mengenyangkan perut. Namun perut yang sudah penuh dan berhenti menuntut untuk diisi, akan dicemari oleh nafsu/keinginan. Masih ingin makan kue, makan yang manis-manis, cemilan atau buah. Demikian juga menu makan, nasi + sayur bening + tempe goreng + sambal = cukup membuat kenyang dan bergizi. Nah keinginan kita membuat menu sederhana ini tidak cukup, maka kita siapkan nasi + sayur sambal goreng kentang + kering tempe + perkedel kentang + semur daging + sambal tomat + kerupuk udang…..Tentu menu pertama sesuai kebutuhan akan beda biayanya dengan menu kedua sesuai keinginan.

Demikian juga persiapan lebaran. Jika mengacu pada kebutuhan, cukuplah kita belanja sarung/mukena, sandal. Bajunya yang lama masih bagus. Toples cukup tambah 2, yang tahun lalu bisa dicuci. Kue beli 2 macam saja yang manis dan yang asin, yang lain cukup dapat bingkisan dari kantor. Cat beli satu kaleng saja untuk jendela dan pintu depan, temboknya masih bagus. Atau sebaliknya cukup cat tembok, jendela dan pintu dilap pakai kain basah masih cemerlang.

Kita kadang sibuk belanja, sampai THR dan uang simpanan untuk persiapan hari raya habis akhirnya menambah hutang baru. Perlukan kita sampai berhutang dalam merayakan Lebaran? Bukankah Allah SWT tidak menyukai hamba yang berlebih-lebihan? Boleh belanja persiapan Lebaran, namun perlu diingat kemampuan keuangan kita. Buat daftar skala prioritas. Tetapkan yang penting dan merupakan kebutuhan, coret atau tunda belanja yang merupakan keinginan dan dapat ditunda pemenuhannya.

http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/20/lebaran-tidak-konsumtif-bisakah/

Wow. . .serentak dan seketika dunia ketiga seperti Indonesia dapat menadi se-konsumtif itu,bahkan mereka yang ekonomi kebawah pun menjadi bagian dari fenomena ini. Sebenarnya bagaimana kita sebagai muslim memaknai ibadah puasa, dimana Menjadi rakus saat berbuka,trlelap lebih dari biasanya,belanja yg tidak dibutuhkan mnjelang hari raya menjadi hal yang banyak kita temui di setiap bulan ramadhan (sekali lagi ,mungkin aku salah satunya)bukankah inti puasa adalah menaha nafsu, tapi malah pada perayaannya di hari raya pun nafsu kita tak terbendung adanya.

Hari Raya Idul Fitri sesungguhnya merayakan keberhasilan puasa kita juga ibadah yang lain selama Ramadhan, bukan ajang untuk berfoya-foya.


Akhir kata, marilah kita rayakan Lebaran dengan sederhana dan selalu bersyukur atas rizki-Nya. (seraya menyalakan kembang api dengan 12 kali ledakan seharga Rp 350.000,ahey!!!)


Sabtu, 20 Agustus 2011

sindrom tahun kelima?


agustus ini telah memasuki tahun kelima masa kuliahku. ya benar , aku sudah memasuki semester sembilan (menyebutnya saja aku merinding,dan ingin duduk di bawah pohon beringin) bagi kalian yang sedang atau pernah mengalami posisi ini pasti sangat mengerti bagaimana dilematisnya perasaan random yang terbagi menjadi sel-sel neutron yang membuatmu ingin meledak sekali terus dan terus.

Pada hakikatnya tahun kelima memang bukan suatu yang tabu atau lunak kuning seperti labu, namun pada posisi ini aku merasakan apa yang kunamakan sindrom semester sembilan atau seperti judul tulisan ini, sindrom tahun kelima. banyak dari beberapa teman seangkatan yang sudah tak terlihat di kampus,entah sudah muak atau mungkin bersembunyi dari kenyataan bahwa kita telah punya 3 adik angkatan dengan jumlah tak sedikit. ya fenomena banyak yang masuk sedikit keluar sangat mengganggu orang2 yang terkena sindrom ini. tapi bagi kami (teman2 organisasi AVIKOM) ,memasuki tahun kelima adalah sebuah pilihan yang mulia karena menurut kami (saya,ucha,panji,niken,bernad, dan yang lainnya) menjadi pengurus organisasi dan berkorban waktu kuliah demi menularkan ilmu positif dan berbagi kesenangan di dunia yang sama merupakan hal yang takkan sia-sia.

"kuliah dan organisasi , dapat di jalankan secara seimbang dan harmonis."kata-kata klise itu memang selalu hadir mengiringi perjalanan tiap mahasiswa yang memilih jalannya. ada juga beberapa yang tidak memilih alias kupu-kupu (kuliah pulang) tapi tipe ini takkan dibahas disini ,bagi mereka kupu-kupu adalah jalan terbaik untuk lulus dengan cepat (dan jadi pengangguran,tendensi saya sendiri-red,maaf) haha.tapi ungkapan tadi bagi kami tidaklah mudah dijalan kan pada kenyataan.realitanya memang kita harus memilih salah satu dan sacrifice masalah waktu walaupun beberapa dari mereka berhasil melakukannya tapi itu cukup berat.


(backsound)the trees and the wild - saija


Biar keren saya menulis tulisan ini diiringi dengan lagu TTATW, namun tahukah anda lagu ini ternyata semakin membuat sindrom tahun kelima di dalam diri saya semakin bergejolak. kenapa? entah kenapa ada lirik yang berbunyi "saija. dan dia kan sadar yang tajam dengannya hanya waktu". memang tak ada hubungannya dengan sindrom tapi inti dari sindrom ini adalah waktu yang membunuh. tidaaaaakkkkk (menghempaskan kepala didalam seember air soda)

sudahlah tak apa saya mencoba menenangkan diri dan tetap menyimak lagu yang sentimentil ini.kembali pada dilematisnya sindrom ini adalah ketika saya melihat teman2 seangkatan telah lebih dahulu lulus dan wisuda. seketika itu pikiran dan badan kembali bergejolak, untung ada pocari sweat yang mengembalikan ion tubuh. oooppps lagi puasa. belum lagi dengan teman2 yang sibuk melakukan tes di sebuah perusahaan besar . tidaaaaaaakkkk((menghempaskan kepala didalam seember air soda,kali ini soda gembira). gak penting bgt kan kita harus panik ketika orang lain berada pada jalannya, itukan udah proses alam tapi sebenarnya yang paling memicu sindrom ini adalah ketika orang2 sekitar dan keuarga serta lingkungan kita membandingkan diri kita dengan mereka yang mendahului (red-wisuda duluan).

baiklah mungkin kalian bisa menyebut aku dan kepalaku sedang dalam kondisi paranoid, tapi bagi yang lain yang juga merasakan sindrom ini mari kita cari solusi bersama.

Senin, 30 Mei 2011

kegilaan

kegilaan

sebagai orang waras , aku merasa gila meliat keaadan dunia yang begitu klise da munafik seperti yang kulihat sekarang, hitam dan putih tidak lagi dibatai bahkan oleh sebuah gradasi. yang terlihat tidak bermakna sesungguhnya namun multitafsir dan membuatku paranoia

Jumat, 27 Mei 2011

gime me up!

selalu saja ada banyak alasan untuk menyerah. . .

Dan selalu saja sedikit alasan untuk berjuang dan bertahan. . .

namun kalian sendiri akan tau bahwa yang sedikit itulah yang akan membawa kita pada tujuan!


keep fight

Minggu, 17 April 2011

who?

confuse - half - torment - weird - hold - crush - load - kill - arm -tears -

- i am absurd -

Jumat, 18 Februari 2011

Pentingnya Mandi Pagi dan Bangun Pagi !

Benarkah mandi air dingin di pagi hari lebih baik daripada dengan air hangat?

Ritual mandi pagi adalah awal yang penting mengawali hari dengan semangat. Saat mandi pagi, tubuh kita yang masih menyisakan lelah setelah tidur semalaman bisa terasa segar dan siap melakukan aktivitas.

Banyak orang enggan beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi karena alasan air yang terlalu dingin. Padahal, air dingin tak hanya menyegarkan kulit tapi juga meningkatkan sistem kerja otot sehingga lebih fleksibel dan siap bergerak semangat.

Ada yang tak kuat mandi air dingin dan memilih mandi dengan guyuran air hangat. Mandi air hangat memang nyaman dan membantu kulit tubuh membuka pori-porinya sehingga kotoran bisa luruh bersama sabun saat digosok.

Tapi, air hangat suam-suam kuku justru melemaskan otot dan membuat tubuh relaks. Hal itu kadang bisa membuat kita justru mengantuk. Padahal di pagi hari, kita perlu semangat kerja. Mandi air panas lebih pas untuk relaksasi di malam hari setelah lelah bekerja seharian.

Jadi, mandi dengan air yang bagaimana yang paling pas? Jawabannya adalah memadukan air hangat dan air dingin saat mandi. Menurut para terapis, mandi dengan cara itu baik untuk meningkatkan dan melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

Dan yang lebih baik adalah mandi dengan shower atau pancuran daripada dengan gayung. Saat mandi dengan shower, air yang keluar dari pancuran akan memijat kulit dan tubuh. Hal itu akan menimbulkan efek pijatan yang membuat otot tegang menjadi lemas.

Mulailah mandi dengan air hangat. Tapi, tak perlu terlalu hangat, asalkan cukup membuat otot Anda rileks. Jika terlalu panas, kemudian Anda mandi dengan air dingin, tubuh belum beradaptasi dan hasilnya bisa mengejutkan jantung Anda.

Selama 7-10 hari, Anda bisa meningkatkan temperatur air hangat sekitar 10 derajat. Dengan begitu, akan terjadi perbedaan kontras pada air mandi hangat dan dingin. Namun tubuh telah mengalami penyesuaian diri.

Jika dilakukan secara rutin, cara mandi seperti ini bisa mengatasi kelelahan, dan juga menghilangkan ragal pegal pada otot dan persendian.

Tapi, teknik terapi mandi ini tak disarankan untuk penderita penyakit jantung, hipertensi, dan beberapa penyakit berat lainnya. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum melakukan terapi mandi air hangat dan dingin.

Bangun tidur pada waktu berbeda bisa memunculkan dampak buruk pada kesehatan.

Pada hari kerja, Anda pasti bangun pada waktu yang sama setiap harinya. Tetapi saat libur atau cuti panjang yang biasanya terjadi adalah Anda bangun sesiang mungkin seakan 'balas dendam', karena setiap hari bangun pagi.

Padahal bangun tidur pada waktu yang sama setiap harinya akan membuat Anda merasa lebih baik. Ada beberapa alasan mengapa Anda tidak perlu menekan tombol untuk menghentikan alarm di ponsel atau jam weker saat hari libur. Karena, bangun tidur pada waktu berbeda bisa memunculkan efek negatif, yaitu.

1. Masalah metabolisme
Jika Anda tidur terlalu lama, tubuh tidak akan berfungsi sesuai ritmenya. Anda akan merasa lapar dalam jangka waktu lama dan hal ini mempengaruhi kecepatan metabolisme. Hal ini akan membuat bobot tubuh meningkat.

2. Lesu
Tidur berlebihan akan membuat Anda merasa lesu karena metabolisme Anda masih bekerja dalam 'set' malam hari. Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai sistem dan tidak dapat berfungsi normal. Jika Anda benar-benar ingin tidur sedikit lebih lama, usahakan jangan lebih dari tiga puluh menit.

3. Kehilangan waktu produktif
Para ahli menganggap pagi hari adalah waktu paling produktif karena pikiran Anda masih segar. Jika Anda tidur terlalu lama maka akan akhirnya kehilangan banyak waktu produktif dalam sehari. Sehingga, Anda harus menyelesaikan pekerjaan sampai larut malam dengan terburu-buru.

4. Disorientasi
Tidur terlalu lama membuat Anda sulit berkonsentrasi dalam waktu lama. Kecuali, setelah bangun tidur Anda langsung berolahraga. Lalu, karena metabolisme tidak bisa berhenti otak akan membuat Anda merasa lapar.

5. Sakit kepala
Cairan serebrospinal bergerak ke otak ketika Anda tidur terlalu lama. Kondisi ini, jika berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit kepala parah dan bahkan menyebabkan kebutaan. Jadi, pikirkan lagi jika Anda ingin tidur lebih lama.

Kamis, 17 Februari 2011

Buku hutang RI 2011

Jakarta - Total utang pemerintah Indonesia dalam sebulan di Januari 2011 tercatat mencapai Rp 1.695,34 triliun, bertambah Rp 17,13 triliun dibandingkan akhir 2010 yang sebesar Rp 1.678,21 triliun. Rasio utang pemerintah terhadap PDB hingga Januari 2011 sama dengan akhir 2010 yaitu sebesar 26%.

Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah hingga Januari 2011 mencapai US$ 187,19 miliar. Bertambah US$ 540 juta dibandingkan akhir 2010 yang berjumlah US$ 186,65 miliar.

Demikian data yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Jumat (18/2/2011).

Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 68,57 miliar dan surat berharga US$ 118,61 miliar. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.422,9 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 26%.

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir 2010 adalah:
Bilateral: US$ 42,29 miliar
Multilateral: US$ 23,08 miliar
Komersial: US$ 3,09 miliar
Supplier: US$ 60 juta.
Jumlah total surat utang pemerintah yang belum dilunasi hingga Januari 2011 mencapai US$ 118,61 miliar. Naik dibandingkan 2010 yang sebesar US$ 108,39 miliar, kenaikannya cukup besar.

Jumlah utang Indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun, namun rasio utang terhadap PDB memang menunjukkan penurunan. Hal itu sejalan dengan terus meningkatnya PDB Indonesia.


saatnya bangkit untuk menghentikan budaya ngutang!

Kamis, 10 Februari 2011

Serba-Serbi Remidi

Sampai saat ini masih banyak tersimpan pertanyaan dari mahasiswa bahkan oleh dosen sendiri atas dilaksanakannya remidi di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "veteran" Yogyakarta mengenai apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan dan aturan ataukah belum seperti itu . Hingga sampai pada masa ujian remidi seperti sekarang masih saja terdapat kendala dan masalah yang seharusnya dapat diatasi saat input remidi itu sendiri. Salah satu kasus yaitu banyaknya mahasiswa yang bisa input remidi namun sebenarnya tidak memenuhi pra syarat aturan untuk dapat mengambil remidi sperti halnya mendapat nilai E dan tidak mengikuti ujian akhir pada semester berjalan dengan mudah mengulang pada perkuliahan remidial , Bagaimana bisa mereka mengulang sedang mereka tidak menempuh syarat SKS dengan mengiktui ujian akhir.
Beberapa mahasiswa menyadari hal tersebut, dia merasa tidak berhak untuk mengikuti remidi pada mata kuliah yang tidak memenuhi pra syrat remidi, namun pada web fakultas atau computer based integrated system ( CBIS )mengeluarkan tawaran untuk mata kuliah bersangkutan untuk ditempuh pada masa remidi . Aji Septiawan , Seorang mahasiswa jurusan Ilmu komunikasi angkatan 2009 menjelaskan bahwa dirinya mengambil input remidi mata kuliah pengantar ilmu politik yang di ambil pada semester sebelum semester berjalan secara online di CBIS dan dia sudah mendapatkan jadwal untuk menghadiri kuliah yang sudah ditentukan ,namun pada saat dia masuk kelas pada mata kuliah bersangkutan ,dia mendapat teguran dan dianggap tidak memenuhi syarat untuk ikut remidi sehingga dia membayar biaya SKS remidi namun tidak mendapat timbal balik untuk mengikuti perkuliahan. Hal seperti ini memicu protes dari mahasiswa mereka merasa haknya tidak terpenuhi namun mereka harus menjalankannya kewajibannya. "Kalau saja memang saya tidak bisa ikut remidi pada mata kuliah bersangkutan , harusnya system tidak perlu menawarkan mata kuliah bersangkutan sehingga saya tidak perlu membayar mata kuliah yang ternyata tidak bisa saya tempuh" Jelas Aji yang merasa sosialisasi mengenai persyaratan remidi kurang jelas informasinya. Menanggapi hal tersebut dosen yang mengampu mata kuliah bersangkutan ibu Susi Susilastuti,menjelaskan bahwa beliau hanya mengikuti aturan kesepakatan berlaku sehingga terpaksa mencekal mahasiswa yang tidak memenuhi syarat untuk mengikuti kuliahnya. "Dituliskan dengan jelas pada peraturan persyaratan remidi di CBIS yang bisa di akses mahasiwa bahwa mahasiswa yang bisa mengambil remidi harus mengikuti ujian akhir mata kuliah bersangkutan dan hanya bisa mengambil mata kuliah pada semester yang berjalan", ungkap dosen yang kerap disapa Bu Susi ini.
"Saat ini sedang berlangsung Remidi, apa dan bagaimana remidi itu nampaknya belum semua kita melaksanakan sesuai kesepakatan walau persyaratan dan aturannya sudah jelas.Untuk itu saya perlu sampaikan sekedar sebagai wacana. Hal ini penting mengingat adanya seorang dekan yang menyatakan bahwa pelaksanaan remidi perdana ini sedang mencari bentuk."Ungkap Rektor UPN veteran Didit Welly pada sambutan upacara pada awal tahun. Remidi sendiri memiliki arti yaitu mengulang sesuatu nilai mata kuliah yang kurang baik. Bagi sebagian besar mahasiswa UPN veteran remidi terdengar asing karena mahasiswa UPN lebih mengenal "Semester Pendek" Atau SP . Sehingga banyak yang beranggapan bahwa Remidial adalah pengganti SP. Bahkan ada juga yang bernaggapan bahwa remidi adalah cara untuk memperbaiki nilai semester yang sudah di ambil terdahulu.

Remidi, Beli nilai?

Komentar para dosen dan dekan umumnya, bahwa remidi sering berkonotasi tes ulangan yang sesuai bagi siswa SMU ke level bawah, atau bukan bagi mahasiswa; remidi adalah cara perbaikan nilai menjadi minimal B, dengan membayar maka nilaipun berubah jadi baik; para dosen prihatin karena remidi walau hanya jumpa satu kali pertemuan dan ujian ulangan bisa memperoleh nilai tertinggi. Remidi berbeda persyaratan di masing-masing hanya di semester sekarang ini, ada pula yang bisa mengambil pada semester-semester sebelumnya.prakteknya tidak perlu mengikuti mka lagi tetapi hanya tes ulangan, bertujuan untuk PERBAIKAN nilai akhir bila nilai yang dulu lebih buruk daripada nilai setelah remidi. Jadi remidi dilaksanakan identik dengan UUN, Ujung-ujungnya Nilai. "Remidi bukan beli nilai. mahasiswa harus belajar keras untuk bisa mendapatkan nilai yg lebih baik. Bila mahasiswa sudah mengikuti 14 pertemuan kuliah sebelumnya, pertemuan ke 15 ini akan menjadi mudah dan menarik. Sistem penilaian remidi sama dengan sistem penilaian reguler. bisa dapat A, tapi bisa juga dapat B, C, D atau E"Ungkap Bapak Hikmatul Akbar,dosen jurusan Hubungan Internasional FISIP UPN "veteran". Pernyataan ini diungkapkan sebagai respon dari dugaan mahasiswa yang protes atas tidak relevannya biaya sks remidi yang hanya satu kali pertemuan.Bagaimana tidak issu remidi ini sudah dilemparkan pada pertengahan semester sebelumnya namun sosialisasinya tidak sampai dengan jelas ke telinga mahasiswa. Hal ini membuat mahasiswa bertanya-tanya relevansi dan tujuan diadakannya remidi. Saat ini remidi dilaksanakan untuk menghindari Semester Pendek yang pernah menuai protes terutama dari mahasiswa. Semestinya, usai uji coba remidi ini segera dilakukan evaluasi terutama dalam hal kompetensi

Doddy, dan usaha Juice Q-ta.



Berawal dari Kegemaran Minum Jus

Sukses bisa diraih oleh siapa saja. Setidaknya hal itulah yang diyakini oleh Doddy, pemilik usaha Juice Q-ta. Ketika memulai usaha ini, ia adalah mahasiswa tingkat akhir di fakultas ekonomi Universitas Atma Jaya. Awal mula ide berjualan jus muncul ketika ia harus membuat tugas akhir kuliahnya. Ia mendapat tugas untuk merancang sebuah usaha. Alasannya untuk meniti usaha ini adalah kegemarannya meminum jus. Ia mengaku bahwa ia sering membuat jus sendiri di rumahnya, karena ia yakin bahwa jus adalah minuman yang mampu meyehatkan badan. Akhirnya ia mecoba untuk merancang sebuah perencanaan usaha yang diberinya nama Juice Q-ta.

Nama Juice Q-ta ini dipilihnya karena ia ingin para konsumennya kelak ikut merasa memiliki jus ini. Langah pertama yang ia lakukan untuk memulai usaha ini adalah menentukan deskripsi produknya terlebih dahulu. Ia membuat konsep minuman Juice Q-ta sebagai healthy drink, yang mampu memuaskan dahaga, memberikan kesegaran tubuh, sekaligus kesehatan. Kemudian ia pun merancang rencana pemasaran produknya. Setelah ia menyelesaikan tugas kuliahnya tersebut, pada akhirnya Doddy pun mencoba untuk merealisasikan rancangan usahanya tersebut.

Ketika memulai usahanya ini, Doddy sebenarnya sedang mengerjakan skripsi. Hanya saja pada saat itu ia sedang merasa jenuh sehingga skripsi tersebut pun tak ia rampungkan. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk mengambil cuti sejenak dari kuliahnya dan mulai serius menggarap usaha Juice Q-ta. Ia mengaku bahwa ia motivasinya untuk mewujudkan usaha ini dipicu keinginannya untuk membiayai kuliahnya sendiri. “Selain itu saya juga pengennya kalo pacaran atau senang-senang pake uang saya sendiri, gak pake uang orang tua,” kata Doddy lagi. Dua hal tadi lah yang menjadi motivasi utamanya dalam menjalankan bisnis ini.

Awal merintis usahanya Doddy juga mengalami beberapa kesulitan. Hambatan yang kerap ia hadapi terutama datang dari para calon pekerjanya. Karena ia menetapkan standar takaran dalam pembuatan dan penyajian dalam Juice Q-ta, maka sebelum menerima seorang pegawai, ia terlebih dahulu memberikan pelatihan kepada calon pegawainya tersebut. Terkadang pegawai baru yang belum terbiasa salah memberikan takaran sehingga terkadang menimbulkan kerugian bagi dirinya. Pada awalnya ia juga banyak menderita kerugian karena banyak buah yang menjadi busuk akibat tidak laku terjual.

Untuk mengakali hal ini, maka Doddy pun pada mengurangi pesanan buah yang dibelinya dari Magelang. Setelah produknya dikenal dan ia mulai memiliki pelanggan tetap, barulah ia menaikkan jumlah pesanan buah-buahannya. Doddy juga mengaku bahwa hambatan yang dihadapinya dalam menjalankan usaha ini datang ketika musim hujan. Karena pada musim hujan cuaca cenderung dingin, maka jumlah pembeli jusnya mengalami penurunan. Terkadang banyak buah-buahan yang terbuang. Maka ia pun mengurangi jatah pembelian buah-buahan ketika musim hujan datang.

Untuk mengatur para pegawainya ia mengangkat seorang koordinator. Setiap harinya ketika pasokan buah-buahan yang dipesan datang, maka koordinator tersebutlah yang membagi-bagikan buah-buahan tersebut untuk kemudian diantarkan ke gerobak-gerobak Juice Q-ta yang tersebar di berbagai pelosok kota.

Sebelum menempatkan gerobaknya di suatu lokasi, Doddy terlebih dahulu melakukan survei. Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang dianggapnya strategis, seperti kawasan kampus, perumahan, atau tempat di mana banyak orang berseliweran. Jadi tidak mengherankan apabila kita menemui banyak gerobak Juice Q-ta yang ditempatkan di depan toko. Cara berjualan dengan menggunakan gerobak juga memudahkan Doddy untuk menempatkan barang dagangannya karena bentuknya yang mobile, bukan bangunan permanen, sehingga mudah untuk diatur dan dipindahkan.

Menurut Doddy pemilihan lokasi menjadi sebuah hal yang sangat penting. Kesalahan penempatan lokasi bisa menimbulkan kerugian bagi bisnis. Oleh karena itu survei dan pengamatan tempat untuk berjualan sangat krusial dalam sebuah usaha. Dalam melakukan survei juga perlu dilakukan pengamatan tentang keadaan sekitar lingkungan tersebut. Misalnya ketersediaan listrik, air, serta orang-orang yang berada di lingkungan tersebut, apakah sesuai dengan target pasar yang dituju.

Pemilihan lokasi yang dilakukan oleh Doddy didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama, daerah yang dipilih adalah daerah yang ramai, misalnya daerah kampus, perumahan atau pertokoan sehingga memudahkan konsumen dalam menjangkau produk. Penempatan produk juga dilakukan di jalan-jalan besar utama yang ada di Yogyakarta, misalnya di Jalan Solo, Jalan Kaliurang dan Jalan Magelang yang dipadati oleh banyak kendaraan. Di daerah-daerah tersebut juga terdapat banyak pertokoan. Ketiga adalah ketersediaan biaya yang ada. Untuk sewa di depan rumah tarif dikenakan kepada Doddy berkisar antara Rp 150.000-Rp 200.000 setiap bulan. Harga ini sudah termasuk biaya untuk listrik. Sedangkan biaya yang dikenakan untuk sewa di depan toko bisa mencapai Rp 1.000.000 setiap bulannya.

Kesuksesan Juice Q-ta

Dari kesuksesan usaha Juice Q-ta ada beberapa hal yang dapat kita pelajari adalah semangat dan motivasi yang dimiliki oleh Doddy untuk merintis usaha ini. Dalam menjalankan usahanya Doddy menaruh komitmen yang tinggi dalam mewujudkan konsep yang telah dirancangnya. Ia juga memiliki semangat pantang menyerah dalam menjalankan dan memajukan bisnis ini. Ia juga cermat dalam membelanjakan uangnya. Modal usaha awal yang ia gunakan untuk bisnis ini ia peroleh dari hasil tabungannya sendiri.

Untuk segelas jus harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 3.500 – Rp 6.000. Rasa buah yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari jus jeruk, apel, jambu biji, alpukat, mangga, nenas, wortel, tomat dan lain sebagainya. Untuk satu gelas jus Doddy menetapkan digunakan satu buah utuh sehingga cita rasa buah benar-benar terasa dalam Juice Q-ta. Selain itu Doddy juga menggunakan bahan-bahan tambahan berkualitas lainnya seperti gula dan susu kental manis dengan merek yang memiliki jaminan mutu.