Senin, 25 Mei 2009

Komunitas Maya

Komunikasi internet telah menjadi konsumsi kita sekarang ini. E-mail , Facebook , friendster , blog , mySpace , wordpress ,google telah menjadi santapan kita di saat santai bahkan telah menjadi kebutuhan untuk konteks tertentu. Hal ini melahirkan sebuah gagasan bagi para pengguna internet yang melihat berbagai kesamaan dalam aktivitas mereka sebagai pengguna internet untuk memiliki wadah sendiri dalam aktivitas mereka. Dari situ terjadilah interaksi sosial Komunikasi virtual lewat dunia cyber yang berwadah pada komunitas virtual.

Melakukan komunikasi menggunakan internet, dapat dibedakan menjadi dua jenis komunikasi yaitu,
• Asynchronous communication ,merupakan komunikasi melalui media internet dengan pengirim dan penyampai pesan dalam berinteraksi tidak berada pada kedudukan tempat dan waktu yang sama, namun pesan tetap sampai pada tujuan / sasaran (penerima)
• synchronous communication , adalah komunikasi melalui internet dengan interaksi yang bersamaan waktunya).

Perbedaan karakteristik internet dengan media klasik dalam sistem dan operasional sebagai alat maupun medium komunikasi

1. Perbedaan utama dan makro tersebut yaitu;

internet adalah media berbasis komputer yang semula berawal dari media “tools” untuk menyimpan serta mengolah informasi data.

2. Internet sebagai media komunikasi memiliki penawaran interaktif yang dinamis terhadap penggunanya/user, jauh melebihi penawaran interaktif pada media televisi dan radio (yang terbatas pada satu program dan isi materi acara).

3. Media internet mampu menjadi pusat informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas dan pada suatu institusi tetapi juga memberikan kesempatan pada setiap user/individu untuk menjadi sumber/komunikator.

4. Luas jangkauan dari media internet tentu saja melintas antar benua, antar negara, serta antar budaya. Sehingga dengan demikian batasan-batasan dalam fisik dalam melakukan komunikasi semakin dinisbikan melalui internet, implikasi ini juga memperjelas bahwa terdapat interaksi abstrak secara struktural.

5. Fungsi internet sebagai media, selain sama dengan fungsi media lain, media internet memiliki penawaran untuk pengembangan bidang jasa maupun bisnis sebagai bagian gaya hidup.

6. Perbedaan yang terakhir dari lateral sebagai media lebih menonjolkan superior media internet sebagai media yang “beraneka rupa” (mulfaceted ) yang berisi banyak perbedaan konfigurasi proses komunikasi pada fasilitas-fasilitas yang dimiliki

Sebelum lebih jauh membahas komunitas virtual maka perlu adanya penjelasan tentang konsep cyberspace. Ada beberapa batasan tentang pengertian cyber space :

1. ‘Cyberspace’ adalah sebuah: “ halusinasi yang dialami oleh jutaan orang setiap hari (berupa) representasi grafis yang sangat kompleks dan data di dalam sistem pikiran manusia yang diabstraksikan melalui bank data setiap komputer”. (Gibson, Neuromancer 1993).

2. Cyberspace adalah sebuah ‘ruang imajiner’ atau ‘maya’ yang bersifat artifisial, di mana setiap orang melakukan apa saja yang biasa dilakukan dalam kehidupan sosial sehari-hari dengan cara yang baru. (Howard Rheingold)

3. Yang disebut ‘ruang’ (space) di dalam cyberspace adalah ‘data source’, yaitu ruang imajiner yang terbentuk oleh bit-bit atau bytes. Jadi, ía bukan ruang ‘fisik’

4. Cyberspace terdiri dan dua kategori ‘ruang’, yaitu ‘private cyberspace’ (‘ruang’ yang hanya dapat diases oleh individu tertentu) dan ‘public cyberspace’ (ruang yang dapat diases oleh umum)

Bahaya Public Cyberspace

1. Bahaya utama cyberspace adalah bila orang memasuki ‘tapal batas’ (border) yang seharusnya tidak ia lewati (batas hasrat, fantasi, kesenangan, gairah). Melewati tapal batas berarti menjadi over, menjadi hyper atau menjadi ekstrim.

2. Ia menciptakan ‘cyber selfishness’, seorang yang tidak bertanggungjawab secara sosial.

3. Pada kenyatannya ‘egalitanianisme’ itu tidak terbentuk, sebab tetap saja ada elit yang mendominasi komunikasi cyberspace. Tetap terjadi Cyber Western Imperialism’.

4. Eksklusivitas tetap menjadi sifat cyberspace, sebab ases tetap terbatas untuk orang­orang tertentu.

5. ‘Kebaruan’ (newness) menjadi obsesi utama cybenis, sehingga terjadi semacam pemuiaan terhadap masa depan’ (future worship), dan sebaliknya pelecehan terhadap masa lalu, tradisi, nilai moral, dan keanifan budaya, yang dianggap sebagai nonsense.

6. ‘Cybercnme’ dan ‘cyberviolence’ tetap menjadi kejahatan masa depan, bahkan Ia mendapatkan tempatnya yang Iebih ‘aman’, karena sifat cyberspace yang tanpa alamat.

7. 'Cyberporn’ ,pornografi menjadi persoalan moral masa depan,disebabkan cyberspace yang tanpa identitas.

8. Cyberanarchy’ adalah persoalan lain, disebabkan belum dipecahkannya persoalan ‘kontrol sosial’ (social control), dan persoalan hukum di dalam cyberspace.

9. Cyberspace menjadi ajang ‘kebrutalan semiotik’ (semiotic violence): orang saling merusak, mendistorsi, menghancurkan, mempermainkan, mempelesetkan tanda-tanda (wajah, simbol, dsb).

10. Cyberspace menjadi ‘saluran bebas hasrat’ yang tak terkendali (enerji seksual, enerji kejahatan, paranoia, sadisme, kedangkalan) yang menemukan tempatnya yang ideal di dalam ruang yang tanpa pembatasan.

Dengan demikian maka secara hakiki pengertian cyberspace adalah satu proses yang memungkinkan seseorang berinteraksi tetapi sebenarnya mereka tidak berada secara wujud di tempat itu. Ini bermakna bahwa manusia dapat berinteraksi dengan dunia palsu melalui simulasi yang direka khas dengan program multimedia. Selain itu, pengalaman dalam dunia maya bukan hanya sekedar screen image semata-mata tetapi menjadi pengalaman kepada mereka yang berada di dalamnya. Kewujudan alam maya akan membawa perubahan tertentu dalam cara hidup seseorang. Memandangkan alam maya ini adalah benar dan kadangkala dapat memuatkan ciri-ciri idealisme yang tidak terdapat dalam dunia nyata, jadi manusia mempunyai alternatif yang sama apakah hendak berkomunikasi secara maya atau alam nyata (reality) dalam semua aspek kehidupan.

Terdapat berbagai macam pengertian Komunitas virtual atau komunitas virtual diantaranya adalah sebagai berikut :

Sebuah grup dimana anggota-anggotanya terkoneksi dengan teknologi informasi, khususnya internet. Mengindikasikan variasi kelompok sosial yang sudah mulai terkoneksi ke internet.

Virtual Community adalah kelompok yang interaktif, dibangun atas dasar konsep many-to-many communications didesain untuk menarik anggota, membuat merreka terlibat lebih dalam di dalam komunitas, mempunyai satu fokus yang membuat anggota komunitas tersebut datang kembali. Komunitas ini juga dapat berkembang menjadi sebuah elemen yang dapat dikomersilkan.

Sebuah grup yang anggota-anggotanya menggunakan jaringan komputer (khususnya internet - red)sebagai alat/media utama dalam berinteraksi

Online or virtual community is the gathering of people, in an online "space" where they come, communicate, connect, and get to know each other better over time

A virtual community is a community of people sharing common interests, ideas, and feelings over the Internet or other collaborative networks

virtual communities as social aggregations that emerge from the Internet when enough people carry on public discussions long enough and with sufficient human feeling to form webs of personal relationships in cyberspace


Dapat disimpulkan Komunitas Virtual (maya) Merupakan sebuah kelompok atau komunitas di dalam dunia maya atau cyberspace, yang mempunyai kesamaan hobby dan kesamaan tujuan dimana kita tidak bisa saling bertemu dan bertatap muka dengan waktu yang bersamaan maupun pada waktu yang berbeda.
Kenapa banyak orang bergabung di dalam dunia virtual apa karena sudah bosan dengan dunia nyata yang lebih virtual daripada dunia virtual itu sendiri maka menciptakan dunia sendiri agar merasa nyaman. Bisa saja jawabannya “ya” karena mereka yang bergabung bisa menjadi siapapun yang dia inginkan walaupun itu bukan dirinya sendiri. Mereka juga bias memakai nama samara untuk menutupi identitas aslinya. Hal ini bagi segelintir orang menjadi sebuah hambatan yang bisa menimbulkan dampak kecurigaan dan ketidakpercayaan satu sama lain. Namun itu tidak kita pungkiri bahwa jejaring social pembentuk komunitas virtual juga memberikan manfaat pada kita. Kita bahkan bisa bertemu teman-teman kecil kita di waktu sekolah dasar atau taman kanak-kanak. Kita juga bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk berkomunikasi jarak jauh dengan kerabat yang ada diluar kota bahkan luar negeri. Yang namanya teknologi selalu ada positif dan negatifnya tinggal bagaimana kita menggunakannya secara arif dan bijaksana.

oleh

Ridha Rezeqi Rahman

153070333

Kelas G

ilmu komunikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar